Law enforcement against Indonesian army soldiers committing the criminal act of bigamy (Case Study of Supreme Court Decision Number 108 K/MIL/2023)

Published: Jun 2, 2025

Abstract:

Purpose: There are many cases of multiple marriage crimes committed by Indonesian Army soldiers who are subject to criminal penalties as stipulated in Article 279 paragraph (1) Ke 1 of the Criminal Code, the law enforcement is not yet concrete and consistent. Based on SEMA 3 of 2015, soldiers who commit multiple marriage crimes must be dismissed from military service, but in the Supreme Court Decision Number 108 K / MIL / 2023 they were acquitted. From this background, the author examines how law enforcement and the impact of the decision are carried out using qualitative normative legal research with phenomenology and a descriptive case approach.

Research/methodology: The theories used in this study are the theory of criminal responsibility and the theory of deterrence (Deterrence theory).

Conclusions: The conclusion of this study is that law enforcement against Indonesian Army soldiers is carried out by law enforcement officers in a Military Justice system in accordance with Law Number 31 of 1997 concerning Military Justice, while the impact of the acquittal can have an impact on the law, an impact on the consistency of law enforcement, an impact on institutions, an impact on the perpetrators and also an impact on the family.

Keywords:
1. Law enforcement
2. Military
3. Criminal Acts
4. Multiple Marriages
Authors:
Slamet Riyadi
How to Cite
Riyadi, S. (2025). Law enforcement against Indonesian army soldiers committing the criminal act of bigamy (Case Study of Supreme Court Decision Number 108 K/MIL/2023). Dynamics of Politics and Democracy, 4(1), 1–16. https://doi.org/10.35912/dpd.v4i1.2981

Downloads

Download data is not yet available.
Issue & Section
References

    Abdurrahman, A. (2007). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademi pressindo.

    Ali, Z. (2021). Metode penelitian hukum: Sinar Grafika.

    Bismar, W. O., Respationo, S., Erniyanti, E., Fadlan, F., Ramlan, R., & Parameshwara, P. (2022). Analysis of licensing law on business services based on the Online Single Submission (OSS) system. Annals of Justice and Humanity, 2(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.35912/ajh.v2i1.1767

    Edla, Z. J., Shafira, M., Farid, M., Maulani, D. G., Ginting, M. S., & Meidiantama, R. (2025). Upaya Non Penal Penanggulangan Pembakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 4(2), 103-114. doi:https://doi.org/10.35912/jihham.v4i2.4537

    Efendi, J., & Ibrahim, J. (2018). Metode penelitian hukum: normatif dan empiris: Prenada Media.

    Hamzah, A. (1994). Asas-asas hukum pidana.

    Harahap, M. Y. (2007). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutan. Jakarta: Ghalia.

    Idham, I., Pasaribu, J., Jihad, K., Muhammad, I., Jatmuazam, A., Fadillah, M. H., . . . Herizaldi, S. (2023). Masyarakat sebagai Garda Terdepan dalam Menghadapi Illegal Fishing: Studi Penelitian di Pulau Rempang Kota Batam. Kajian Ilmiah Hukum dan Kenegaraan, 2(1), 45-51. doi:https://doi.org/10.35912/kihan.v2i1.2360

    Manalu, A. Y., Idham, I., & Erniyanti, E. (2023). Analisis Teori Hukum Positif dan Teori Sistem Hukum terhadap Perbuatan Tidak Melaporkan Pelaku Penyalahgunaan Narkotika. Kajian Ilmiah Hukum dan Kenegaraan, 1(2), 79-86. doi:https://doi.org/10.35912/kihan.v1i2.1913

    Olajubu, A. (2022). Democracy in Jeopardy: An Analysis of the Prospects of Opposition Political Parties in Nigeria’s Fourth Republic. Dynamics of Politics and Democracy, 1(2), 125-134. doi:https://doi.org/10.35912/dpd.v1i2.1471

    Pratiwi, D. A. R. A., Dewi, N. D. U., Widnyani, I. A. P. S., & Rahayu, L. R. (2023). Pengaruh kepemimpinan demokratis, lingkungan, dan disiplin terhadap kinerja pegawai non ASN di sekretariat DPRD Kabupaten Badung tahun 2023. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 3(1), 53-64. doi:https://doi.org/10.35912/jihham.v3i1.2436

    Ridho, M. A. (2023). Pertanggungjawaban Pidana Komandan Militer Terhadap Anggota Yang Melakukan Hak Aasasi Manusia Berat: Rajagrafindo Persada.

    Rohman, A. (2020). POLIGAMI. AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama, 2, 25. doi:https://doi.org/10.31958/agenda.v2i1.1988

    Roy, S. (2022). Cybercrime and islamic law: Revisiting the advantageous and hiatus horizon (s). Annals of Justice and Humanity, 1(2), 93-99. doi:https://doi.org/10.35912/ajh.v1i2.1367

    Sekoh, C. H. (2021). Kajian Yuridis Terhadap Suami Menikah Kembali (Poligami) Tanpa Izin Istri Pertama ditinjau dari Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. LEX PRIVATUM, 9(2).

    Sianturi, S. R. (1983). Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya. Jakarta: Alumni AHM-PTHM.

    Sianturi, S. R. (2010). Hukum Pidana Militer di Indonesia. Jakarta: Babinkum TNI.

    Soekanto, S., & Mamudji, S. (2009). Penelitian hukum normatif: suatu tinjauan singkat. Jakarta: Rajawali Pers.

    Soemiyati, S. (1982). Hukum perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan (Undang-Undang no. 1, tahun 1974, tentang Perkawinan): Liberty.

    Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Retrieved from

    Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

    Zahrani, S. S., Nurmayani, N., & Deviani, E. (2022). Preventing early marriage in North Lampung Regency: An analysis of the efforts of the Ministry of Religion's Office. Dynamics of Politics and Democracy, 2(1), 23-35. doi:https://doi.org/10.35912/dpd.v2i1.1893

  1. Abdurrahman, A. (2007). Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Akademi pressindo.
  2. Ali, Z. (2021). Metode penelitian hukum: Sinar Grafika.
  3. Bismar, W. O., Respationo, S., Erniyanti, E., Fadlan, F., Ramlan, R., & Parameshwara, P. (2022). Analysis of licensing law on business services based on the Online Single Submission (OSS) system. Annals of Justice and Humanity, 2(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.35912/ajh.v2i1.1767
  4. Edla, Z. J., Shafira, M., Farid, M., Maulani, D. G., Ginting, M. S., & Meidiantama, R. (2025). Upaya Non Penal Penanggulangan Pembakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Lampung. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 4(2), 103-114. doi:https://doi.org/10.35912/jihham.v4i2.4537
  5. Efendi, J., & Ibrahim, J. (2018). Metode penelitian hukum: normatif dan empiris: Prenada Media.
  6. Hamzah, A. (1994). Asas-asas hukum pidana.
  7. Harahap, M. Y. (2007). Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP Penyidikan dan Penuntutan. Jakarta: Ghalia.
  8. Idham, I., Pasaribu, J., Jihad, K., Muhammad, I., Jatmuazam, A., Fadillah, M. H., . . . Herizaldi, S. (2023). Masyarakat sebagai Garda Terdepan dalam Menghadapi Illegal Fishing: Studi Penelitian di Pulau Rempang Kota Batam. Kajian Ilmiah Hukum dan Kenegaraan, 2(1), 45-51. doi:https://doi.org/10.35912/kihan.v2i1.2360
  9. Manalu, A. Y., Idham, I., & Erniyanti, E. (2023). Analisis Teori Hukum Positif dan Teori Sistem Hukum terhadap Perbuatan Tidak Melaporkan Pelaku Penyalahgunaan Narkotika. Kajian Ilmiah Hukum dan Kenegaraan, 1(2), 79-86. doi:https://doi.org/10.35912/kihan.v1i2.1913
  10. Olajubu, A. (2022). Democracy in Jeopardy: An Analysis of the Prospects of Opposition Political Parties in Nigeria’s Fourth Republic. Dynamics of Politics and Democracy, 1(2), 125-134. doi:https://doi.org/10.35912/dpd.v1i2.1471
  11. Pratiwi, D. A. R. A., Dewi, N. D. U., Widnyani, I. A. P. S., & Rahayu, L. R. (2023). Pengaruh kepemimpinan demokratis, lingkungan, dan disiplin terhadap kinerja pegawai non ASN di sekretariat DPRD Kabupaten Badung tahun 2023. Jurnal Ilmiah Hukum dan Hak Asasi Manusia, 3(1), 53-64. doi:https://doi.org/10.35912/jihham.v3i1.2436
  12. Ridho, M. A. (2023). Pertanggungjawaban Pidana Komandan Militer Terhadap Anggota Yang Melakukan Hak Aasasi Manusia Berat: Rajagrafindo Persada.
  13. Rohman, A. (2020). POLIGAMI. AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama, 2, 25. doi:https://doi.org/10.31958/agenda.v2i1.1988
  14. Roy, S. (2022). Cybercrime and islamic law: Revisiting the advantageous and hiatus horizon (s). Annals of Justice and Humanity, 1(2), 93-99. doi:https://doi.org/10.35912/ajh.v1i2.1367
  15. Sekoh, C. H. (2021). Kajian Yuridis Terhadap Suami Menikah Kembali (Poligami) Tanpa Izin Istri Pertama ditinjau dari Undang-undang Nomor. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. LEX PRIVATUM, 9(2).
  16. Sianturi, S. R. (1983). Tindak Pidana di KUHP Berikut Uraiannya. Jakarta: Alumni AHM-PTHM.
  17. Sianturi, S. R. (2010). Hukum Pidana Militer di Indonesia. Jakarta: Babinkum TNI.
  18. Soekanto, S., & Mamudji, S. (2009). Penelitian hukum normatif: suatu tinjauan singkat. Jakarta: Rajawali Pers.
  19. Soemiyati, S. (1982). Hukum perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan (Undang-Undang no. 1, tahun 1974, tentang Perkawinan): Liberty.
  20. Undang-undang (UU) Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Retrieved from
  21. Undang-undang (UU) Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
  22. Zahrani, S. S., Nurmayani, N., & Deviani, E. (2022). Preventing early marriage in North Lampung Regency: An analysis of the efforts of the Ministry of Religion's Office. Dynamics of Politics and Democracy, 2(1), 23-35. doi:https://doi.org/10.35912/dpd.v2i1.1893