Evaluation analysis of the special autonomy fund assistance program in improving the welfare of indigenous Papuans in Kwamki Narama District, Mimika Regency

https://doi.org/10.35912/jomabs.v2i3.2960
Published: May 28, 2025

Abstract:

Purpose: This study aims to evaluate the effectiveness of the Special Autonomy Fund Assistance Program in improving the welfare of Indigenous Papuans in Kwamki Narama District, Mimika Regency, with a focus on the dimensions of education, health, and the economy.

Method: The research employed a descriptive quantitative approach. A total of 100 respondents from 10 villages in Kwamki Narama District were selected using the Slovin formula. Data were collected through structured Likert-scale questionnaires and in-depth interviews with key stakeholders. Descriptive statistical analysis was conducted to assess the community's perception of welfare improvements across three key sectors: education, health, and economy.

Results: The analysis revealed a perceived improvement in education (mean score = 3.67) and health (mean score = 3.85), indicating that the program positively impacted access to schooling, educational support, and basic healthcare services. However, the economic aspect showed limited improvement (mean score = 3.13), with low impact on job opportunities, income growth, and ability to meet family needs. The overall welfare score stood at 3.55, reflecting a moderate positive perception of the program’s impact.

Conclusions: The Special Autonomy Fund Program in Kwamki Narama District has successfully improved education and health for Indigenous Papuans but has not had a significant impact on the economic sector. Further strategies are needed to enhance economic empowerment and achieve more equitable and sustainable welfare.

Limitations: The study's findings are based on subjective perceptions within a single district and may not represent broader conditions in other Papuan regions. Additionally, the study does not account for qualitative factors such as cultural dynamics or governance efficiency that might influence program outcomes.

Contribution: This study contributes to the discourse on regional autonomy by providing empirical insight into the partial success of Papua’s Special Autonomy Fund in enhancing indigenous welfare. The findings highlight the need for strategic policy adjustments, particularly in economic empowerment initiatives, to ensure more holistic and sustainable development outcomes in Papua.

Keywords:
1. Economy
2. Education
3. Health
4. Special Autonomy
5. Welfare
Authors:
1 . Altwer Ambate
Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Indonesia
2 . Elsyan R. Marlissa
Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Indonesia
3 . Halomoan Hutajulu
Universitas Cenderawasih, Jayapura, Papua, Indonesia
View PDF
How to Cite
Ambate, A., Marlissa, E. R., & Hutajulu, H. (2025). Evaluation analysis of the special autonomy fund assistance program in improving the welfare of indigenous Papuans in Kwamki Narama District, Mimika Regency. Journal of Multidisciplinary Academic Business Studies, 2(3), 329–341. https://doi.org/10.35912/jomabs.v2i3.2960
Download Citation
  1. Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
  2. BibTeX

Downloads

Download data is not yet available.
Issue & Section
Vol. 2 No. 3 (2025): May
Articles
Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

References

    Alivia, D. (2019). Politik Hukum Pengaturan Pemerintahan Daerah yang Bersifat Khusus atau Bersifat Istimewa di Indonesia. Rechtidee, 14(2), 150-166. doi:https://doi.org/10.21107/ri.v14i2.5456

    Antomi, B., Malik, A., & Nash, M. (2024). Pengaruh Variable Sosial Economy Terhadap Kesejahteraan Pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung dalam Perspektif Economy Islam. Bertuah Jurnal Syariah dan Economy Islam, 5(1), 242-253.

    Astikawati, Y., Yosada, K. R., Thoharudin, M., Avelius, & Sore, D. (2021). Strategi Pemberdayaan Economy Masyarakat Berbasis Komoditi Lokal di Kabupaten Sintang. (Jurnal Education Economy dan Kewirausahaan), 5(2), 283-293. doi:https://doi.org/10.29408/jpek.v5i1.4401

    Frasawi, J. H., Tinangon, J., & Warongan, J. D. (2021). Analisis Pengelolaan Dana Otonomi Khusus pada Pemerintah Kabupaten Sorong. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing, 12(2), 377-394. doi:https://doi.org/10.35800/jjs.v12i2.37427

    Ham, U., & Octaviani, H. (2022). Dampak Kebijakan Otonomi Khusus Terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Papua. Musamus Journal of Public Administration, 5(1), 65-78. doi:https://doi.org/10.35724/mjpa.v5i1.4531

    Iha, C. (2018). Evaluasi Pelaksanaan Otonomi Khusus di Distrik Kayuni Kabupaten Fak-Fak Propinsi Papua Barat. Politico: Jurnal Ilmu Politik, 7(1), 1-21.

    Legiman, Prasetyo, I., & Mulyani, S. (2021). Implementasi Program Desa Maju Inhil Jaya di Kecamatan Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir. MAP (Jurnal Manajemen dan Administrasi Publik), 4(3), 305-317. doi:https://doi.org/10.37504/map.v4i3.363

    Leonita, D. M. (2022). Politik Pembentukan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua dan Penerapannya pada Masyarakat Adat Kabupaten Teluk Bintuni. Jurnal Hukum Kenotariatan Otentik's, 4(2), 186-194. doi:https://doi.org/10.35814/otentik.v4i2.3738

    Manurung, L., & Sandy, S. (2023). Analisis Evaluasi Program Bantuan Dana Otonomi Khusus dalam Improvedkan Kesejahteraan Masyarakat Asli Papua di Kabupaten Mimika. JURNAL KRITIS (Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 7(1), 24-46.

    Margayaningsih, D. I. (2018). Peran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa. Publiciana, 11(1), 72-88. doi:https://doi.org/10.36563/publiciana.v11i1.140

    Muhtarulloh, F. (2021). Analisis Dampak Dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat terhadap IPM. Jurnal Budget: Isu dan Masalah Keuangan Negara, 6(1), 96-113. doi:https://doi.org/10.22212/jbudget.v6i1.76

    Nurcahyati, F. (2021). Kemaslahatan dalam Keistimewaan Otonomi Khusus Papua. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Education, 10(2), 67-78. doi:https://doi.org/10.51226/assalam.v10i02.470

    Nurmasari, & Al Hafis, R. I. (2019). Desentralisasi Asimetris: Kemiskinan Ditengah Kelimpahan Otonomi Khusus Papua. JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, 5(2), 1180-1192.

    Pabendon, T. (2017). Analisis Dampak Pelaksanaan Otonomi Khusus Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Asli Papua di Kabupaten Mimika. JURNAL KRITIS (Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 1(1), 1-16.

    Rohim, N. (2014). Optimalisasi Otonomi Khusus Papua dalam Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Guna Meredam Konflik dan Kekerasan. Jurnal Fiat Justisia, 8(1), 80-97. doi:https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.289

    Sugiyanto, D., Rasaili, W., & Tini, D. L. R. (2024). Pemberdayaan Petani Lombok dalam Improvedkan Kesejahteraan Sosial di Desa Bunbarat Kecamatan Rubaru. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1(1), 205-217.

    Syahrin, M. A., Arifin, M., & Luayyin, R. H. (2022). Kesejahteraan Masyarakat Perspektif Economy Syariah. JSE: Jurnal Sharia Economica, 1(2), 95-105. doi:https://doi.org/10.46773/.v1i2.395

    Syurrahmi, Luberto, P., Faricha, D., Andriyani, M., Eriga, & Syafitri, Y. (2022). Pemeriksaan Health dan Home Program Pada Kondisi Carpal Tunnel Syndrome di Tlogosari Wetan, Semarang Timur. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA, 4(2), 92-95. doi:https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v4i2.169

    Tafalas, M. G., & Umpain, J. J. (2024). Pengaruh Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Terhadap Sektor Education di Provinsi Papua Barat. Develop, 8(2), 121-135. doi:https://doi.org/10.25139/dev.v8i2.8299

    Teja, M. (2015). Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Pesisir. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 6(1), 63-76. doi:https://doi.org/10.46807/aspirasi.v6i1.463

    Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.

  1. Alivia, D. (2019). Politik Hukum Pengaturan Pemerintahan Daerah yang Bersifat Khusus atau Bersifat Istimewa di Indonesia. Rechtidee, 14(2), 150-166. doi:https://doi.org/10.21107/ri.v14i2.5456
  2. Antomi, B., Malik, A., & Nash, M. (2024). Pengaruh Variable Sosial Economy Terhadap Kesejahteraan Pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung dalam Perspektif Economy Islam. Bertuah Jurnal Syariah dan Economy Islam, 5(1), 242-253.
  3. Astikawati, Y., Yosada, K. R., Thoharudin, M., Avelius, & Sore, D. (2021). Strategi Pemberdayaan Economy Masyarakat Berbasis Komoditi Lokal di Kabupaten Sintang. (Jurnal Education Economy dan Kewirausahaan), 5(2), 283-293. doi:https://doi.org/10.29408/jpek.v5i1.4401
  4. Frasawi, J. H., Tinangon, J., & Warongan, J. D. (2021). Analisis Pengelolaan Dana Otonomi Khusus pada Pemerintah Kabupaten Sorong. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing, 12(2), 377-394. doi:https://doi.org/10.35800/jjs.v12i2.37427
  5. Ham, U., & Octaviani, H. (2022). Dampak Kebijakan Otonomi Khusus Terhadap Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Papua. Musamus Journal of Public Administration, 5(1), 65-78. doi:https://doi.org/10.35724/mjpa.v5i1.4531
  6. Iha, C. (2018). Evaluasi Pelaksanaan Otonomi Khusus di Distrik Kayuni Kabupaten Fak-Fak Propinsi Papua Barat. Politico: Jurnal Ilmu Politik, 7(1), 1-21.
  7. Legiman, Prasetyo, I., & Mulyani, S. (2021). Implementasi Program Desa Maju Inhil Jaya di Kecamatan Teluk Belengkong Kabupaten Indragiri Hilir. MAP (Jurnal Manajemen dan Administrasi Publik), 4(3), 305-317. doi:https://doi.org/10.37504/map.v4i3.363
  8. Leonita, D. M. (2022). Politik Pembentukan Undang-Undang Otonomi Khusus Papua dan Penerapannya pada Masyarakat Adat Kabupaten Teluk Bintuni. Jurnal Hukum Kenotariatan Otentik's, 4(2), 186-194. doi:https://doi.org/10.35814/otentik.v4i2.3738
  9. Manurung, L., & Sandy, S. (2023). Analisis Evaluasi Program Bantuan Dana Otonomi Khusus dalam Improvedkan Kesejahteraan Masyarakat Asli Papua di Kabupaten Mimika. JURNAL KRITIS (Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 7(1), 24-46.
  10. Margayaningsih, D. I. (2018). Peran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa. Publiciana, 11(1), 72-88. doi:https://doi.org/10.36563/publiciana.v11i1.140
  11. Muhtarulloh, F. (2021). Analisis Dampak Dana Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat terhadap IPM. Jurnal Budget: Isu dan Masalah Keuangan Negara, 6(1), 96-113. doi:https://doi.org/10.22212/jbudget.v6i1.76
  12. Nurcahyati, F. (2021). Kemaslahatan dalam Keistimewaan Otonomi Khusus Papua. As-Salam: Jurnal Studi Hukum Islam & Education, 10(2), 67-78. doi:https://doi.org/10.51226/assalam.v10i02.470
  13. Nurmasari, & Al Hafis, R. I. (2019). Desentralisasi Asimetris: Kemiskinan Ditengah Kelimpahan Otonomi Khusus Papua. JPAP: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, 5(2), 1180-1192.
  14. Pabendon, T. (2017). Analisis Dampak Pelaksanaan Otonomi Khusus Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Asli Papua di Kabupaten Mimika. JURNAL KRITIS (Kebijakan, Riset, dan Inovasi), 1(1), 1-16.
  15. Rohim, N. (2014). Optimalisasi Otonomi Khusus Papua dalam Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat Guna Meredam Konflik dan Kekerasan. Jurnal Fiat Justisia, 8(1), 80-97. doi:https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no1.289
  16. Sugiyanto, D., Rasaili, W., & Tini, D. L. R. (2024). Pemberdayaan Petani Lombok dalam Improvedkan Kesejahteraan Sosial di Desa Bunbarat Kecamatan Rubaru. Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1(1), 205-217.
  17. Syahrin, M. A., Arifin, M., & Luayyin, R. H. (2022). Kesejahteraan Masyarakat Perspektif Economy Syariah. JSE: Jurnal Sharia Economica, 1(2), 95-105. doi:https://doi.org/10.46773/.v1i2.395
  18. Syurrahmi, Luberto, P., Faricha, D., Andriyani, M., Eriga, & Syafitri, Y. (2022). Pemeriksaan Health dan Home Program Pada Kondisi Carpal Tunnel Syndrome di Tlogosari Wetan, Semarang Timur. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA, 4(2), 92-95. doi:https://doi.org/10.55606/pkmsisthana.v4i2.169
  19. Tafalas, M. G., & Umpain, J. J. (2024). Pengaruh Pengelolaan Dana Otonomi Khusus Terhadap Sektor Education di Provinsi Papua Barat. Develop, 8(2), 121-135. doi:https://doi.org/10.25139/dev.v8i2.8299
  20. Teja, M. (2015). Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Pesisir. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial, 6(1), 63-76. doi:https://doi.org/10.46807/aspirasi.v6i1.463
  21. Undang-undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua.